Teknik Mesin Melangkah ke Batam: Belajar dari Api, Menempa Masa Depan


Dengan penuh percaya diri dan seragam batik khas, mereka berdiri di halaman Gedung Wali Kota Batam. Tujuh wakil dari SMKN Pertambangan Bungku, lima siswa dan dua guru Teknik Mesin mengangkat spanduk sambutan dengan senyum yang tak bisa disembunyikan.
Foto itu bukan sekadar dokumentasi. Ia adalah simbol: bahwa pendidikan vokasi sedang bergerak ke arah yang benar.



Di atas panggung, para pemimpin daerah duduk berdampingan. Spanduk besar menggantung di belakang mereka, menyampaikan satu pesan kuat: Hilirisasi industri logam bukan sekadar rencana, ia sedang diperjuangkan.

Morowali tak lagi hanya dikenal karena tambangnya. Ia mulai berbicara tentang nilai tambah, tentang logam yang tak hanya digali tapi juga diolah. Dan salah satu bentuk ikhtiar itu kini diwujudkan dalam Program Mechanical Training UMKM dan Calon UMKM Kabupaten Morowali, yang berlangsung 28 April – 4 Mei 2025 di ANR Training, Kota Batam.

Sebanyak 23 pelaku UMKM dari berbagai kecamatan di Morowali hadir dalam pelatihan ini. Tapi kehadiran dari dunia pendidikan menjadi titik terang tersendiri.
SMKN Pertambangan Bungku mengirimkan wakil terbaiknya, bukan hanya untuk belajar, tetapi untuk membayangkan masa depan industri yang lebih kuat dan lebih lokal.

Di Batam, mereka tak hanya duduk. Mereka disambut dengan hormat. Lalu diajak masuk ke jantung industri menerima materi, ikut praktik, menyentuh langsung mesin-mesin yang sebelumnya hanya ada di buku pelajaran. Turning, welding, fitting. Tiga kata yang kini bukan teori, tapi pengalaman nyata.

“Ini pelatihan, tapi juga penyadaran,”
kata seorang guru sambil mengamati siswa-siswanya bekerja.
“Bahwa dunia kerja itu cepat, disiplin, dan penuh risiko. Tapi kalau kita siap, kita bisa tumbuh di sana.”

Pelatihan ini digagas oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Morowali, dengan dukungan langsung dari Bupati Morowali. Sekolah tidak tinggal diam. SMKN Pertambangan Bungku memilih dan mengirim siswa terbaik, membekali mereka bukan hanya dengan pengetahuan, tapi dengan semangat untuk belajar dan memberi kembali.

Kini, mereka telah kembali ke Morowali.
Tapi semangat Batam masih membekas di dada mereka.
Dan tugas mereka baru saja dimulai: membagikan, menerapkan, dan menyesuaikan pembelajaran dengan dunia industri yang sebenarnya.

Karena pendidikan sejati bukan hanya soal nilai.
Tapi bagaimana ia menjadi alat untuk mengubah hidup, dan membentuk masa depan.


1 Komentar untuk "Teknik Mesin Melangkah ke Batam: Belajar dari Api, Menempa Masa Depan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel